Denny...!
Denny
adalah seorang preman yang rakus,egois dan suka melakukan perbuatan yang tidak
terpuji. Denny hanya tinggal bersama ibunya karena ayahnya sudah meninggal 1
tahun lalu. Pagi-pagi Denny sangat lapar dan ingin mengambil makanan di dapur.
Denny :“Buk,mengapa tidak ada makanan?”
Ibu Denny :“Sebentar nak, ini ibu sedang memasak.”
Denny :“Dasar orang tua tidak berguna! Memasak
saja lelet,cepat ambilkan
aku makan!” (seru Denny dengan nada lantang)
Ibu Denny
pun mengambilkan Denny dengan lauk seadanya karena keluarga mereka tidak mampu.
Namun denny tidak mau bersyukur, Denny memaki-maki Ibunya.
Denny :“Setiap hari hanya nasi dan garam!
Untuk apa ibu bekerja selama ini,
tidak ada hasil sedikitpun.”
Ibu Denny :“ Nak, kamu harus bersyukur,besok ibu
usahakan ganti menu”
Denny :“ Ibu hanya janji, aku menyesal
dilahirkan oleh ibu sepertimu!”
Ibu Denny
tidak dapat menahan derasnya air mata, melihat perilaku anaknya yang tidak
terpuji. Denny bergegas meningalkan tempat itu dan menuju ke pasar dan mencari-cari
pedagang makanan untuk dia palak makanannya. Dan Ibu soliha adalah seorang
pedagang nasi rames, di warung inilah Denny selalu makan.
Denny :“Buk, nasi dengan lauk. Cepet !”
Ibu Soliha :“ Tapi yang kemarin belum
dibayar............”
Denny :“Jangan banyak bicara! Masih
untung aku tidak memporak
porakndakan warungmu!”
(ancam Denny kepada Ibu Soliha)
Ibu
Soliha :“Jangan.... akan segera aku
ambilkan makan, tunggu sebentar!”
(jawabnya dengan
ketakutan dan memohon)
Setelah
Denny selesai menyantap sarapan paginya Denny menuju ke rumah temannya yang
bernama Abdel, ditempat tersebut Denny menghabiskan waktu bersama Abdel dan
Udin.
Abdel :“ Hay den... coba kau lihat motor
baruku ini! Keren kan...” (ujar Abdel
seiring mengeluarkan motor dari rumahya)
Udin : “Kalau kamu punya apa den?”
Denny : “ Mau kalian apa? Hanya bisa
menyindir aku.
Denny
pergi dan bergegas pulang kerumahnya dengan perasaan malu karena Denny hanya
anak orang miskin, tidak seperti Abdel dan Udin. Karena kesal dan merasa bahwa
Ibunya yang salah,Denny marah-marah kepada ibunya.
Ibu Denny : “Sudah pulang ya nak... dari mana saja
tadi?”
Denny : “Buk,pokoknya aku minta dibelikan
motor. Seperti milik Abdel!”
Ibu Denny : “Dari mana ibu dapat memiliki uang
sebanyak itu nak... Uang bulanan
kerja ibu hanya cukup untuk kita
makan.”
Denny : “ ya kan ibu bisa mencari
pinjaman uang!”
Ibu denny : “Tapi
nak.... Ibu sudah tidak bisa, Ibu sudah banyak meminjam uang”
Denny
segera masuk kamar dan membanting pintu kamarnya. Ibu Dennypun sedih karena
tidak dapat menyenangkan anaknya. Tanpa diketahui Ibunya Denny keluar rumah
melewati jendela, ternyata denny ingin membeli minuman keras,dan meminumnya di
gubuk dekat rumahnya. Tengah malam Denny baru pulang.
“ Thok
Thok” (Suara ketokan pintu)
Ibu Denny : “Sebentar...!”
Ibu Denny
terkejut melihat anaknya yang sudah mabuk parah. Ibu Denny membawa Denny untuk
beristirahat dikamarnya. Pagi hari Ibu denny mengantarkan sarapan untuk Denny
dan ingin menanyakan tentang kejadian semalam.
Ibu Denny : “Nak... Bangun,ini sudah siang. Ini ibu
bawakan makanan untukmu
sarapan.”
Denny : “Taruh saja di meja!”
Ibu Denny : “Nak Ibu ingin bertanya tentang
kejadian tadi......”
Belum
selesai berbicara Denny langsung menjawab.
Denny : “Apa urusanmu menanyakan itu padaku,
ibu tidak pernah
membahagiakan aku. Jadi,jangan
banyak tanya!”
Ibu Denny : “ Tapi ibu sudah berusaha
membehagiakanmu nak dan yang kamu
lakukan tadi malam itu
sangat tidak baik!”
Denny : “Sudah! Lebih baik kamu pergi
saja!”
Ibu Denny
sangat sabar menghadapi anaknya, ibu Denny bergegas menuju ke tempat kerjanya.
Dalam perjalanan Ibu Denny tertabrak mobil yang melaju sangat kencang, hingga
akhirnya di bawa menuju rumah sakit
terdekat. Abdel yang mengetahui kejadian itu segera mengabarkah kepada Denny.
Abdel : “ Den! Den! Den!” (teriak abdel
dari kejauhan)
Denny : “Ada apa?”
Abdel : “Ibumu den.. Ibumu...”
Denny : “ Ada apa dengan ibuku?” (Sahut
Denny)
Abdel : “Ibumu kecelakaan ,sekarang di
rumah sakit!”
Denny : “Mengapa kamu bicara dengan ku?
Biarkan saja dia mati,dia hidup
atau tidak tetap tidak
berpengaruh untukku”
Abdel : “Tapi den.... dia ibu kandungmu,
dia yang melahirkanmu, tanpa dia
kamu tidak akan ada di
dunia ini. “
Denny : “Aku tidak ingin dilahirkan oleh
ibu miskin seperti dia.”
Abdel
sangat kesal dengan Denny, akhirnya Abdel mengajak paksa Denny untuk rumah sakit menjenguk ibunya. Sampai di rumah
sakit ternyata ibu Denny belum sadar . Pak Anto yang menabrak meminta untuk
bertemu dengan keluarga Ibu Denny.
Pak Anto : “Siapa keluarga ibu ini..?”
Abdel : “Ini Denny pak, Denny adalah
anaknya!”
Pak Anto : “oohhh...! maaf ya nak, bapak tidak
sengaja menabrak ibumu. Saya
akan bertanggung jawab dengan biaya rumah
sakitnya.”
“Lebih
baik uang itu untukku bersenang-senang!”(Bisik hati Denny)
Denny
mencari-cari cara agar dapat mendapatkan uang tersebut. Akhirnya Denny berfikir
untuk meminta biaya hidup karena ibunya sedang sakit dan tidak dapat bekerja
untuk sementara.
Denny : “ Pak tunggu! Ada yang saya ingin
bicarakan dengan bapak.”
Pak Anto : “ Ada apa ? bicara saja, mungkin saya
dapat membantu.”
Denny : “mengatakan ini pak, tapi saya
terpaksa. Di Sebenarnya saya malu
rumah tidak ada makanan karena ibu sakit.” (basa-basi Denny
agar dapat membuat simpati Pak Anto)
Akhirnya Pak Anto percaya dengan
Denny dan memberinya uang untuk kebutuhan hidup Denny.
Pak Anto : “ Ya tidak apa-apa! Saya sangat
mengerti Nak Denny. Semoga uang
Ini dapat
bermanfaat.”
Denny : “ Bapak sangat baik kepada saya,
terima kasih banyak pak!”
Ternyata uang
itu dipergunakan Denny untuk berjudi, membeli minuman keras dan untuk bersenang-senang
dengan teman-temannya. Denny bergegas untuk pulang, tetapi karena dalam keadaan
mabuk, motor yang di tumpangi Denny menabrak pohon dan jatuh ke jurang. Warga
yang melihat segera membawa Denny ke rumah sakit.
Denny : “Di mana aku saat ini? “
Suster : “Anda sedang ada di rumah sakit,
anda baru saja mengalami
kecelakaan.”
Karena
kecelakaan itu Denny tidak dapat berjalan untuk sementara ini. Syukurlah ada
Pak Anto yang menyumbangkan kursi roda untuk Denny.
Pak Anto : “Suster, apakah ini ruang pasien
bernama Denny?”
Suster : “Benar pak”
Pak Anto
segera memasuki kamar Denny. Denny sungguh malu dengan Pak Anto, dan Denny
menyadari kesalahannya.
Pak Anto : “Nak Denny, ini bapak bawakan kursi
roda untukmu.”
Denny : “Terimakasih banyak pak. Saya
mohon maaf pak atas semua
kesalahan
saya” (Denny tidak dapat menahan air matanya)
Pak Anto : “Sudahlah nak, tidak perlu
difikirkan, semoga cepat sembuh!”
Beberapa hari dirawat Denny sudah
diperbolehkan untuk pulang. Pagi-pagi Ibu Soliha datang untuk memberikan
makanan pada Denny karena mengetahui ibunya sedang di rumah sakit.
“Thok
thok thok!” (Suara pintu rumah Denny)
Denny : “Tunggu sebentar”
Dengan
menggunakan kursi roda Denny membukakan pintu. Denny sangat terkejut melihat
Ibu Soliha, selama ini Denny banyak berbuat jahat padanya namun Ibu Soliha
tetap baik padanya.
Denny : “Maafkan saya ya bu... atas
kesalahan saya kepada ibu”
Ibu
soliha : “Tidak apa-apa , ini saya bawakan
makanan untukmu makan siang.”
Denny : “Terima kasih banyak bu”
Pagi itu
juga Abdel dan Udin menjenguk Denny.
Abdel dan
Udin : “Denny...!”
Denny : “ Ya! Masuk saja, tidak
dikunci.”
Udin : “Bagaimana
keadaanmu Den?”
Denny : “Baik-baik saja, terimakasih
sudah menjengukku. Aku minta
maaf ya atas
kesalahanku selama ini”
Abdel : “Iya sama-sama. Aku
juga minta maaf atas semuanya.”
Udin : “Aku juga minta
maaf ya. Eh,bagaimana keadaan ibumu?”
Denny : “Entahlah! Sampai
saat ini aku belum melihat keadaannya.
Aku sangat ingin mohon maaf kepadanya. Aku
menyadari aku
mempunyai banyak sekali kesalahan pada ibu”
Abdel dan
Udin : “Bagaimana jika kami antar
saja kamu kerumah sakit agar
dapat melihat keadaan ibumu dan memohon maaf pada beliau”
Denny : “Apakah kalian
bersungguh-sungguh ingin mengantarku?”
Abdel :“Tentu saja!”
Mereka
segera menuju ke rumah sakit. Sesampainya di rumah sakit Denny memohon maaf
kepada ibunya.
Denny : “Bu, Denny mohon maaf
atas kesalahan Denny selama ini.
Denny
telah menyakiti ibu. Maafkan Denny bu”
Ibu Denny : “Sudah nak, ibu sudah
memaafkan semuanya. “
Akhirnya
Denny sang preman yang egois, rakus, suka melakukan perbuatan tidak terpuji
sadar. Sekarang Denny berubah menjadi orang yang baik hati.
SELESAI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar